Fungsi dan Kegunaan Obat Clobazam
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Clobazam :
Clobazam adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan yang parah serta sebagai terapi tambahan untuk menangani epilepsi. Ansiolitik ini berfungsi menurunkan tingkat kecemasan sehingga perasaan gelisah dan tegang yang dialami akan berkurang.
Obat ini umumnya digunakan seiring dengan langkah pengobatan lain yang memadai. Clobazam yang dikonsumsi secara individual dapat memicu dorongan untuk bunuh diri pada penggunanya. Karena itu, kondisi pasien sebaiknya dipantau dengan seksama.
Tentang Clobazam
Jenis obat | Ansiolitik |
Golongan | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak berusia 6 tahun ke atas |
Bentuk | Tablet |
Clobazam tersedia dalam berbagai merek dan harus digunakan dengan resep dokter.
Peringatan
- Wanita yang berencana hamil dan sedang hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan clobazam.
- Clobazam dapat memengaruhi ASI. Karena itu, wanita yang menyusui dilarang mengonsumsi obat ini.
- Hindari penggunaan clobazam melebihi satu bulan.
- Ketika mengonsumsi clobazam, sebagian orang bisa berpikir untuk menyakiti diri sendiri. Segera hubungi dokter jika kondisi ini terjadi pada Anda.
- Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan pernapasan, penyakit paru-paru, myasthenia gravis, ataksia, sindrom apnea tidur, serta pernah kecanduan minuman keras atau obat terlarang, depresi, atau memiliki dorongan untuk menyakiti diri sendiri.
- Pengguna clobazam sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat karena obat ini bisa menyebabkan rasa kantuk, terutama pada konsumsi pertama.
- Jangan menghentikan konsumsi secara tiba-tiba dan tanpa konsultasi dengan dokter.
- Hindari konsumsi minuman keras selama menggunakan clobazam.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Clobazam
Takaran penggunaan clobazam berbeda-beda bagi tiap penderita. Penentuan dosis ini tergantung pada jenis penyakit yang ditangani dan respons tubuh pasien terhadap obat.
Anjuran dosis clobazam yang umumnya diresepkan untuk pasien dewasa adalah 10-30 mg per hari. Frekuensi konsumsinya bisa satu kali minum atau dibagi-bagi. Konsumsi satu kali minum umumnya dianjurkan pada malam hari sebelum tidur. Pembagian dosis tiap konsumsi dan frekuensi ini akan ditentukan oleh dokter. Dosis maksimal clobazam per hari adalah 60 mg.
Mengonsumsi Clobazam dengan Benar
Gunakan clobazam sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan.
Clobazam dapat menyebabkan ketergantungan dan bahkan gejala putus obat. Ansiolitik ini biasanya diberikan dengan dosis terendah dan durasi konsumsi sesingkat mungkin untuk meminimalisasi risiko ketergantungan. Dosis kemudian akan ditingkatkan sesuai respons tubuh Anda terhadap obat.
Jika ingin menghentikan konsumsi, lakukanlah secara bertahap dan disertai konsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk menghindari gejala putus obat.
Clobazam dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Pastikan Anda menghindari konsumsi minuman keras selama meminum obat ini karena kandungan alkoholnya dapat meningkatkan risiko efek samping.
Keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri bisa muncul selama menggunakan ansiolitik ini. Segera hubungi dokter jika Anda merasakan dorongan tersebut.
Jangan lupa untuk memeriksakan diri secara rutin ke dokter selama menjalani pengobatan dengan clobazam. Proses ini akan membantu dokter untuk memantau perkembangan kondisi Anda serta memantau keefektifan obat.
Clobazam umumnya diberikan dengan frekuensi konsumsi satu kali sehari, yaitu pada malam hari sebelum tidur. Usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi clobazam, disarankan untuk meminumnya segera jika jadwal minum berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis clobazam pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Clobazam
Tiap obat berisiko menyebabkan efek samping. Sama halnya dengan clobazam. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi ansiolitik ini meliputi:
- Mengantuk.
- Pusing.
- Respons yang lamban.
- Linglung.
- Gangguan koordinasi tubuh.
- Gerakan mata yang abnormal.
- Tidak nafsu makan.
- Mual.
- Mulut kering.
- Konstipasi.
Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang berkelanjutan, reaksi alergi, atau merasakan dorongan untuk menyakiti diri sendiri serta bunuh diri.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Losartan
- 2. Terbutaline
- 3. Betahistine
- 4. Sulfamethoxazole
- 5. Vitamin B3 (Niacin)
- 6. Ketoprofen
- 7. Lidocaine
- 8. Zolpidem
- 9. Clarithromycin
- 10. Amoxicillin
- 1. Losartan
- 2. Terbutaline
- 3. Betahistine
- 4. Sulfamethoxazole
- 5. Vitamin B3 (Niacin)
- 6. Ketoprofen
- 7. Lidocaine
- 8. Zolpidem
- 9. Clarithromycin
- 10. Amoxicillin