Fungsi dan Kegunaan Obat Timolol
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Timolol :
Timolol termasuk golongan beta blockers dalam bentuk obat tetes mata. Obat ini berfungsi menurunkan tekanan di dalam bola mata dengan mengurangi cairan yang menumpuk pada ruang bagian depan lensa mata. Proses inilah yang bisa membantu mencegah kebutaan.
Biasanya, timolol digunakan untuk mengendalikan glaukoma sudut terbuka ynag bersifat kronis. Penyakit ini merupakan jenis glaukoma yang paling umum terjadi dan berkembang secara perlahan-lahan. Obat tetes ini juga bisa diberikan oleh dokter bagi pasien glaukoma sekunder serta hipertensi okuler.
Timolol harus digunakan berdasarkan resep serta pantauan dokter.
Tentang Timolol
Jenis obat | Preparat antiglaukoma |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengendalikan glaukoma sudut terbuka, hipertensi okular, serta glaukoma sekunder |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan remaja di atas 12 tahun |
Bentuk obat | Obat tetes mata |
Peringatan:
- Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, hamil, atau menyusui dianjurkan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan timolol.
- Beri tahu dokter jika Anda terbiasa memakai lensa kontak. Hindari penggunaan lensa kontak selama Anda menjalani pengobatan dengan timolol.
- Harap berhati-hati bagi pengidap gangguan pernapasan (seperti asma atau PPOK yang parah), detak jantung yang tak beraturan, tekanan darah rendah, gangguan tiroid, myasthenia gravis, diabetes, gangguan ginjal, gangguan hati, serta gangguan jantung.
- Timolol berpotensi memicu pandangan yang kabur pada sebagian penggunanya. Karena itu, jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat jika Anda mengalaminya.
- Jangan lupa untuk memberi tahu dokter atau petugas medis, bahwa Anda sedang menjalani pengobatan yang lain, sebelum Anda menjalani penanganan medis apa pun.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Timolol
Dokter akan memberikan dosis timolol berdasarkan pada jenis penyakit serta riwayat kesehatan pasien. Obat tetes ini biasanya tersedia dalam dua kemasan, yaitu dengan kandungan 0,25% dan 0,5%.
Dosis yang dianjurkan umumnya adalah satu tetes timolol 0,25% yang dilakukan dua kali sehari. Jika dokter menilai dampak obat ini kurang efektif, dosis ini akan ditingkatkan menjadi 0,5% dengan frekuensi penggunaan yang sama.
Menggunakan Timolol dengan Benar
Gunakanlah timolol sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan.
Jangan lupa untuk mencuci tangan Anda sebelum dan sesudah meneteskan obat ini. Pastikan ujung penetesnya tetap bersih dan tidak menyentuh mata Anda saat diteteskan.
Pejamkan mata Anda selama beberapa menit. Pastikan Anda menekan pangkal hidung Anda guna menjaga agar obat tetap di dalam mata dan tidak terbuang ke saluran air mata.
Pemeriksaan kesehatan mata secara berkala juga dianjurkan. Langkah ini akan membantu dokter untuk memantau perkembangan kondisi mata Anda serta tingkat keefektifan obat.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk menggunakan timolol pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa memakai obat tetes timolol, disarankan segera meneteskannya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis timolol pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Timolol
Semua obat tentu memiliki efek samping, begitu juga timolol. Sejumlah efek samping yang berpotensi muncul saat menggunakan obat tetes mata ini adalah mata memerah atau mengalami iritasi dan inflamasi.
Pastikan Anda melaporkannya ke dokter ketika Anda mengalami kesulitan bernapas atau efek samping lain saat menggunakan timolol.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Rifampicin
- 2. Chlorpromazine
- 3. Orlistat
- 4. Kotrimoksazol
- 5. Clindamycin
- 6. Permethrin
- 7. Betahistine
- 8. Lorazepam
- 9. Acyclovir Topical
- 10. Acarbose
- 1. Rifampicin
- 2. Chlorpromazine
- 3. Orlistat
- 4. Kotrimoksazol
- 5. Clindamycin
- 6. Permethrin
- 7. Betahistine
- 8. Lorazepam
- 9. Acyclovir Topical
- 10. Acarbose