Fungsi dan Kegunaan Obat Dexketoprofen
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Dexketoprofen :
Dexketoprofen adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit yang tergolong ringan hingga menengah. Obat ini tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang. Contoh kondisi yang umumnya bisa ditangani dengan obat ini adalah sakit gigi, nyeri haid, serta terkilir. Desketoprofen juga bisa bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit setelah operasi.
Obat ini termasuk jenis obat anti inflamasi non-steroid atau OAINS yang berfungsi menghambat produksi prostaglandin (senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi). Proses tersebut akan mengurangi rasa sakit.
Harap diingat bahwa walau bisa meredakan gejala-gejala nyeri dan inflamasi, dexketoprofen tidak bisa menyembuhkan penyakit.
Tentang Dexketoprofen
Jenis obat | Anti inflamasi non-steroid |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Meredakan rasa sakit dan inflamasi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk | Tablet, obat suntik |
Peringatan
- Dexketoprofen mungkin bisa memengaruhi perkembangan janin. Karena itu, wanita yang sedang hamil hanya boleh menggunakannya jika dianjurkan oleh dokter. Ibu menyusui juga disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.
- Wanita yang merencanakan kehamilan sebaiknya tidak mengonsumsi dexketoprofen.
- Harap berhati-hati bagi yang berusia di bawah 18 tahun dan di atas 65 tahun, serta yang menderita tukak lambung, tukak usus halus, kolitis ulseratif, gangguan inflamasi usus, asma, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan jantung, hipertensi, gangguan sirkulasi darah, gangguan penggumpalan darah, lupus, dehidrasi yang parah, maupun alergi terhadap obat anti inflamasi non-steroid lain.
- Beri tahu dokter sebelum menjalani langkah penanganan medis apa pun selama menggunakan dexketoprofen.
- Jika mengalami kantuk atau pusing setelah menggunakan dexketoprofen, Anda sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Dexketoprofen
Penentuan takaran dexketoprofen untuk tiap pasien tergantung kepada jenis kondisinya, tingkat keparahan gejala, riwayat kesehatan, serta respons tubuh pasien. Karena itu, dosis untuk masing-masing pasien biasanya berbeda-beda.
Dokter akan memberikan dexketoprofen dengan dosis efektif serendah dan durasi penggunaan sesingkat mungkin guna meminimalisasi efek samping. Dosis tersebut kemudian akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasien serta keefektifan obat.
Dosis dexketoprofen yang umumnya dianjurkan oleh dokter adalah 12,5 mg untuk setiap empat hingga enam jam. Obat ini hanya boleh digunakan dengan dosis maksimal sebanyak 75 mg dalam 24 jam.
Mengonsumsi Dexketoprofen dengan Benar
Gunakanlah dexketoprofen sesuai anjuran dokter dan jangan lupa membaca keterangan pada kemasan.
Obat ini disarankan dikonsumsi saat perut kosong (setidaknya 30 menit sebelum Anda makan), terutama untuk mengatasi rasa sakit yang akut. Tetapi jika Anda mengalami efek samping seperti mual ketika mengonsumsinya saat perut kosong, Anda boleh mengonsumsinya bersama makanan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi dexketoprofen pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi dexketoprofen, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis dexketoprofen pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Dexketoprofen
OAINS ini berpotensi menyebabkan efek samping, sama seperti obat-obatan lainnya. Beberapa efek samping yang bisa terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
- Pusing.
- Mengantuk.
- Mual.
- Nyeri ulu hati.
- Muntah.
- Diare.
Segera hentikan pemakaian obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti kesulitan bernapas, tinja berwarna hitam atau berdarah, muntah darah, serta mengalami reaksi alergi.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Fenilbutazon
- 2. Acetylcysteine
- 3. Ketoprofen
- 4. Cetirizine
- 5. Candesartan
- 6. Boron
- 7. Acarbose
- 8. Clozapine
- 9. Vitamin C
- 10. Griseofulvin
- 1. Fenilbutazon
- 2. Acetylcysteine
- 3. Ketoprofen
- 4. Cetirizine
- 5. Candesartan
- 6. Boron
- 7. Acarbose
- 8. Clozapine
- 9. Vitamin C
- 10. Griseofulvin