Fungsi dan Kegunaan Obat Biotin
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Biotin :
Biotin yang juga dikenal dengan nama vitamin H adalah jenis vitamin larut air yang memiliki peranan penting bagi metabolisme asam amino dan lemak. Sebagai molekul pembantu, biotin juga berguna dalam pembuatan glukosa dan asam lemak.
Biotin juga dikenal dengan nama vitamin B7 dan digunakan sebagai salah satu bahan campuran pada suplemen pencegah kekurangan biotin. Suplemen ini umumnya diberikan kepada penderita diabetes atau gangguan organ hati. Pada makanan, kandungan biotin dapat ditemukan di dalam sereal, pisang, wortel, ragi, ikan salmon, kembang kol, tepung kedelai, dan hati.
Tentang Biotin
Jenis obat | Suplemen |
Golongan | Obat resep dan bebas terbatas (obat keras tetapi masih dapat dibeli bebas tanpa resep) |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk | Kapsul dan tablet |
Peringatan:
- Wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui dan anak-anak dapat mengonsumsi obat ini sesuai dengan anjuran
- Penderita hipoglikemia.
- Penderita yang memiliki alergi terhadap obat-obatan atau makanan tertentu, bahan pengawet, bahan pewarna, dan hewan.
- Penderita yang sedang mengonsumsi antibiotik dan antikonvulsan.
- Penderita yang sedang dalam perawatan lain pada waktu yang sama, termasuk terapi suplemen, pengobatan herba, atau pengobatan pelengkap lainnya.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan biotin.
Dosis Biotin
Kondisi | Dosis awal |
Mengobati defisiensi biotin | Dosis bergantung kepada tingkat keparahan penyakit, umumnya berkisar antara 1000 – 10000 mcg |
Terapi penunjang untuk diabetes | Biasanya diberikan 30 mcg bersama campuran bahan lain |
Terapi penunjang untuk neuropati diabetikum | Biasanya diberikan 30 mcg bersama campuran bahan lain, 2-3 kali per hari |
Terapi penunjang untuk infeksi atau gangguan pada organ hati | Biasanya diberikan 100 mcg bersama campuran bahan lain, 3 kali per hari |
Mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas | Biasanya diberikan 30 mcg bersama campuran bahan lain, 2-3 kali per hari |
Dosis pengobatan dan pemeliharaan biotin dapat berubah sesuai dengan kebutuhan fisik berdasarkan usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, tingkat keparahan, dan respons pasien terhadap obat. Patuhi dosis yang diinstruksikan dokter Anda.
Mengonsumsi Biotin dengan Benar
Biotin sebaiknya diberikan saat perut kosong dan dikonsumsi tiga puluh menit sebelum makan dengan cara menelannya utuh tanpa dikunyah atau dihancurkan. Pada kondisi lainnya, biotin dapat juga diberikan bersama makanan. Ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan dokter dan perhatikan takaran serta informasi pada kemasan sebelum Anda mengonsumsi biotin.
Hindari mengonsumsi biotin bersama dengan minuman beralkohol, merokok, atau makanan tertentu karena dapat memicu kondisi akibat interaksi obat atau reaksi alergi. Waspadai juga penggunaan bersama antibiotik karena dapat mengurangi penyebaran biotin ke seluruh tubuh. Obat jenis antikonvulsan juga dapat menambah laju metabolisme dan mengurangi status biotin sehingga perlu diperhatikan penggunannya.
Pasien yang lupa mengonsumsi biotin disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat dan jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis biotin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat. Cegah turunnya kadar biotin dalam tubuh dengan mengikuti anjuran yang telah diberikan. Pasanglah alarm pengingat jika memang diperlukan.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Biotin
Biotin memiliki batas toleransi yang wajar sehingga aman untuk dikonsumsi bahkan pada dosis yang cukup tinggi. Namun demikian, dosis maksimum biotin yang dianggap aman masih belum diketahui sehingga sebaiknya konsultasikan kepada dokter Anda mengenai penggunaan obat ini.
Hingga saat ini belum ada laporan efek samping biotin pada penggunaan dengan dosis wajar. Namun, segera temui dokter jika Anda merasakan gejala-gejala yang Anda curigai berhubungan dengan biotin.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Misoprostol
- 2. Heparin
- 3. Methylcobalamin
- 4. Ketoconazole
- 5. Guaifenesin
- 6. Calcitriol
- 7. Bromocriptine
- 8. Verapamil
- 9. Asam Salisilat
- 10. Albumin
- 1. Misoprostol
- 2. Heparin
- 3. Methylcobalamin
- 4. Ketoconazole
- 5. Guaifenesin
- 6. Calcitriol
- 7. Bromocriptine
- 8. Verapamil
- 9. Asam Salisilat
- 10. Albumin