Fungsi dan Kegunaan Obat Cephalexin
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Cephalexin :
Cephalexin adalah obat yang bisa digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, misalnya infeksi kulit, gigi, telinga, tenggorokan, dada, dan infeksi saluran kemih. Dalam mengobati penyakit-penyakit tersebut, cephalexin bekerja dengan cara membunuh bakteri atau menghentikan pertumbuhannya.
Cephalexin termasuk kelompok antibiotik cephalosporin. Obat ini aman digunakan oleh wanita yang sedang hamil dan anak-anak, termasuk anak-anak di bawah usia lima tahun. Karena cephalexin termasuk kelompok antibiotik, maka obat ini tidak bisa digunakan untuk mengatasi kondisi yang disebabkan oleh virus, misalnya flu dan pilek.
Tentang Cephalexin
Jenis obat | Antibiotik |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengobati sejumlah kondisi yang disebabkan oleh bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, puyer |
Peringatan:
- Bagi wanita hamil atau sedang menyusui, sesuaikan dosis cephalexin dengan anjuran dokter.
- Harap berhati-hati jika Anda menderita gangguan ginjal.
- Jangan menggunakan cephalexin bersamaan dengan obat-obatan lainnya (termasuk obat herba) tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang membahayakan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan cephalexin, segera temui dokter.
Dosis Cephalexin
Berikut ini dosis penggunaan cephalexin berdasarkan golongan usia:
Golongan usia | Dosis |
Dewasa dan manula | 500 mg tiga kali sehari |
Anak-anak usia 5 tahun ke atas | 250 mg tiga kali sehari |
Bayi di bawah 5 tahun | 125 mg tiga kali sehari |
Menggunakan Cephalexin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan cephalexin sebelum mengonsumsinya. Obat ini bisa digunakan sebelum atau sesudah makan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi cephalexin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalkan efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi cephalexin, disarankan untuk segera melakukannya jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis cephalexin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Gunakan cephalexin sampai habis sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh dokter karena obat ini merupakan antibiotik. Jangan menghentikan penggunaan sebelum waktu yang ditentukan meskipun kondisi sudah sembuh.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Cephalexin
Sama seperti obat-obat lain, cephalexin juga berisiko menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini adalah:
- Mual
- Sakit perut
- Diare
- Sariawan
Segera ke dokter atau rumah sakit apabila mengalami tanda-tanda reaksi alergi terhadap antibiotik, misalnya muncul , mulut dan wajah tampak bengkak, ruam yang gatal atau bahkan sesak napas.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Acetylcysteine
- 2. Ketoconazole
- 3. Ondansetron
- 4. Gentamicin
- 5. Retinoic Acid
- 6. Vitamin C
- 7. Bisacodyl
- 8. Lactobacillus Acidophilus
- 9. Ibuprofen
- 10. Vitamin B2
- 1. Acetylcysteine
- 2. Ketoconazole
- 3. Ondansetron
- 4. Gentamicin
- 5. Retinoic Acid
- 6. Vitamin C
- 7. Bisacodyl
- 8. Lactobacillus Acidophilus
- 9. Ibuprofen
- 10. Vitamin B2