Penjelasan dan Obat Disentri
Berikut ini merupakan Definisi serta penjelasan Cara Menyembuhkan Penyakit Disentri :
Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Diare merupakan buang air besar encer dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Di samping diare, gejala disentri lainnya meliputi kram perut, mual atau muntah, serta demam.
Kasus Disentri di Indonesia
Disentri merupakan penyakit yang sangat umum terjadi, terutama jenis disentri basiler. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun di Indonesia.
Jumlah pasti penderita disentri tidak diketahui karena selain penyakit ini belum tercatat secara resmi, kebanyakan penderita juga merawat diri di rumah tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sanitasi yang buruk dan keterbatasan air bersih, terutama di daerah yang padat penduduknya, bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini. Selain itu, faktor risiko disentri yang kuat di Indonesia adalah kontaminasi pada makanan dan minuman.
Penyebab dan Jenis Disentri
Disentri dapat dikelompokan berdasarkan dari penyebabnya. Dua jenis utama dari penyakit ini adalah:
- Disentri basiler atau sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella.
- Disentri amoeba atau amoebiasis yang disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba histolytica. Jenis disentri ini biasanya ditemukan di daerah tropis.
Disentri basiler merupakan jenis disentri yang paling umum terjadi. WHO memperkirakan sekitar 120 juta kasus disentri yang parah termasuk jenis ini dan mayoritas pengidapnya adalah balita.
Kedua jenis disentri tersebut biasanya menular karena lingkungan yang kotor. Manusia juga sering terinfeksi karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh kotoran pengidap. Misalnya akibat pengidap tidak membasuh tangan dengan bersih setelah buang air besar.
Risiko Komplikasi Disentri
Penderita disentri dianjurkan untuk terus waspada, karena disentri bisa memicu beberapa komplikasi, bahkan bisa menyebabkan kematian. Hal ini umumnya terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk, dan terutama jika perawatan klinis susah untuk didapatkan. Komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Dehidrasi karena kehilangan cairan akibat diare dan muntah-muntah. Ini merupakan kondisi yang bisa berakibat fatal, terutama pada anak-anak.
- Abses pada hati akibat amoeba yang menyebar hingga ke hati.
Memang tidak semua penderita harus ke dokter jika mengalami disentri, karena biasanya bisa pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tetapi jika Anda mengalami diare berdarah atau berlendir yang berlangsung lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan kepada dokter agar bisa memperoleh diagnosis dan pengobatan yang lebih akurat.
Khusus untuk anak-anak, pengawasan yang lebih ketat harus dilakukan. Apabila anak Anda mengalami diare selama 6 kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam atau diare yang berkelanjutan, Anda disarankan untuk membawanya ke dokter
Langkah Pencegahan Disentri
Menjaga kebersihan merupakan faktor utama dalam pencegahan disentri Penyakit ini termasuk sangat mudah menular, terutama pada anggota keluarga. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mencegah disentri dan penularannya:
- Senantiasa mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun setelah menggunakan toilet.
- Selalu mencuci tangan sebelum makan, memasak, serta menyiapkan makanan
- Bersihkan toilet dengan disinfektan setelah buang air besar.
- Memisahkan pakaian pengidap saat dicuci.
- Jangan menggunakan handuk atau peralatan makan yang sama dengan pengidap.
- Penderita sebaiknya tidak keluar rumah selama minimal 48 jam setelah periode disentri berakhir.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Cara Menyembuhkan Penyakit lainnya biar tambah wawasan :- 1. Gangguan Pendengaran
- 2. Chikungunya
- 3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
- 4. Penyakit Lyme
- 5. Dermatitis Seboroik
- 6. Diabetes Tipe 1
- 7. Penyakit Tiroid
- 8. Gangrene
- 9. Cantengan
- 10. Kanker Mulut
- 1. Gangguan Pendengaran
- 2. Chikungunya
- 3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
- 4. Penyakit Lyme
- 5. Dermatitis Seboroik
- 6. Diabetes Tipe 1
- 7. Penyakit Tiroid
- 8. Gangrene
- 9. Cantengan
- 10. Kanker Mulut