Penjelasan dan Obat Sakit Perut
Berikut ini merupakan Definisi serta penjelasan Cara Menyembuhkan Penyakit Sakit Perut :
Sakit atau nyeri perut bisa dikatakan dialami oleh semua orang. Sebagian besar tidak memiliki penyebab yang serius. Tapi, ada beberapa sakit perut yang menjadi gejala dari penyakit lain yang lebih serius dan berbahaya. Kita harus bisa mengenali gejala yang muncul pada sakit perut untuk mengetahui penyebabnya dan bisa diobati dengan cepat.
Sakit pada bagian abdomen bisa mengacu pada kram perut atau pun sakit perut biasa. Biasanya kondisi ini berlangsung sementara dan tidak berbahaya. Jika sakit perut yang parah terjadi secara tiba-tiba dan terpusat pada satu titik tertentu, biasanya ini pertanda keadaan darurat. Segera hubungi dokter jika hal ini terjadi.
Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit perut yang umum terjadi:
Sakit Perut yang Disertai Diare
Diare merupakan salah satu kondisi yang paling umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama pada anak-anak. Kram perut yang sering muncul disertai dengan diare kemungkinan disebabkan oleh gastroenteritis. Gastroenteritis adalah peradangan pada perut dan juga usus yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Orang yang menderita gastroenteritis biasanya mengalami diare dan juga muntah-muntah. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh norovirus dan juga bakteri penyebab keracunan makanan yaitu salmonella dan campylobacter.
Infeksi norovirus mudah sekali menular. Biasanya menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi tinja. Kita juga bisa terinfeksi melalui kontak langsung jarak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Bakteri campylobacter dan salmonella umumnya masuk ke tubuh melalui kontaminasi makanan mentah, makanan yang tidak dimasak dengan baik, dan susu yang tidak dipasteurisasi.
Kram perut parah yang disertai diare dan muntah-muntah bisa membuat kondisi tubuh sangat menurun. Tubuh akan mengalami dehidrasi jika terlalu banyak cairan yang terbuang melalui diare dan muntah-muntah.Pastikan untuk mengonsumsi banyak cairan. Kondisi ini pada umumnya bisa membaik dengan sendirinya.
Jika kondisi ini terjadi selama beberapa hari, mungkin ini disebabkan oleh penyakit lain yang perlu diwaspadai. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi Anda.
Selain gastroenteritis, penyebab umum sakit perut yang disertai diare adalah disentri, reaksi alergi, infeksi cacing, tifus, sindrom pramenstruasi, dan efek samping obat-obatan.
Kram Perut Karena Masuk Angin
Angin adalah hasil dari proses biologis pencernaan makanan dan minuman. Gejala yang akan dialami ketika orang masuk angin adalah bersendawa, kembung, dan perut merasa penuh. Beberapa makanan yang menyebabkan masuk angin adalah bawang bombai, brokoli, kol dan minuman bersoda. Makanan berserat tinggi juga bisa meningkatkan jumlah angin yang diproduksi.
Masuk angin adalah kondisi yang umum. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kram perut dan juga kembung. Untuk mengatasi masuk angin, banyak sekali obat-obatan yang dijual bebas di apotek dan tidak memerlukan resep dokter, misalnya buscopan.
Sakit Perut Secara Mendadak dan Parah
Meski hampir semua sakit atau kram perut akan sembuh dengan sendirinya, tapi jika rasa sakit bagian perut yang dialami sangat menyiksa, segera temui dokter atau ke rumah sakit secepatnya. Bisa jadi ini adalah gejala penyakit yang serius. Jika benar, kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa menyebabkan sakit perut yang mendadak dan bersifat berat atau serius:
- Radang usus buntu. Usus buntu adalah kantong yang mirip jari dan terhubung dengan usus besar. Radang yang terjadi pada kantong ini yang menyebabkan rasa sakit pada bagian kanan bawah perut Anda. Kondisi ini mengharuskan usus buntu diangkat dengan operasi.
- Batu ginjal. Batu ginjal adalah batu dalam bentuk kristal kecil yang terbuat dari zat dan mineral di dalam urin. Batu ginjal yang kecil masih bisa dikeluarkan melalui urin, tapi batu ginjal berukuran besar bisa menghambat sistem saluran kemih dan umumnya memerlukan operasi. Penyebab utama terjadinya batu ginjal karena kurang minum air putih. Usahakan untuk minum air putih 2 liter sehari.
- Tukak peptik.Tukak adalah luka pada dinding perut atau usus halus. Luka ini terbentuk dari erosi lapisan dinding yang terjadi perlahan-lahan. Seiring waktu, tukak yang dibiarkan akan menyebabkan pendarahan.Pada akhirnya, seluruh lapisan dinding di mana tukak berada akan terkikis dan terkikis dan terbentuklah lubang pada saluran pencernaan. Kondisi ini memerlukan penanganan medis secepatnya.
- Divertikulitis. Ini adalah peradangan pada divertikulum atau kantong-kantong kecil pada dinding usus besar. Divertikulitis bisa menyebabkan gejala seperti sakit perut, demam, kembung, diare, dan mual.
- Batu empedu. Batu ini biasanya terbentuk dalam kantung empedu. Batuan ini terbentuk dari kolesterol dan juga pigmen di dalam empedu. Untuk menyingkirkan batu empedu harus dilakukan operasi. Prosedur yang kini sering dilakukan adalah koleksistektomi laparoskopi.
Sakit perut yang parah bisa juga karena gastroenteritis yang dijelaskan di atas atau karena otot perut yang tertarik. Segera temui dokter atau menuju rumah sakit terdekat jika terjadi sakit perut yang menyiksa.
Sakit Perut Kambuhan atau Kronis
Sakit perut yang terjadi secara kambuhan atau pun kronis (dalam jangka waktu lama) perlu diperiksakan ke dokter agar penyebab dasarnya bisa diketahui. Beberapa penyebab sakit perut kambuhan atau kronis pada orang dewasa meliputi konstipasi, menstruasi, infeksi saluran kemih, dan sakit maag. Sedangkan penyebab yang lebih jarang adalah:
- Penyakit Crohn. Penyakit jangka panjang yang menyebabkan peradangan pada dinding sistem pencernaan.
- Sindrom iritasi usus. Kondisi umum yang terjadi saat otot dalam dinding usus menjadi kejang sehingga mengencang. Rasa sakit akan hilang dengan membuang angin atau membuang air besar.
Saat yang Tepat untuk Mencari Bantuan Medis
Jika gejala sakit perut yang Anda alami tidak membaik atau disertai gejala-gejala seperti di bawah ini, disarankan untuk menemui dokter:
- Muntah-muntah selama beberapa hari.
- Serangan demam.
- Tidak bisa buang air besar.
- Buang air kecil terasa sakit atau terlalu sering.
- Rasa sakit berasal dari cedera pada perut.
- Perut terasa sakit jika disentuh.
Beberapa gejala di bawah ini mungkin adalah petunjuk adanya masalah serius di dalam perut dan membutuhkan perawatan secepatnya. Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami:
- Muntah darah.
- Buang air besar bercampur darah.
- Kesulitan bernapas.
- Merasakan sakit perut pada saat hamil.
Menjaga Kesehatan Perut
Beberapa saran penting untuk menjaga perut Anda tetap sehat:
- Berhenti merokok. Rokok bisa melemahkan otot yang mengendalikan ujung bawah dari esofagus atau kerongkongan. Ini yang menyebabkan naiknya asam lambung dan gejala nyeri ulu hati.
- Makanlah makanan yang sehat dan secara teratur. Sering mengonsumsi makanan cepat saji, terlalu banyak makan camilan, serta pola hidup yang kurang aktif bisa menimbulkan masalah pada sistem pencernaan.
- Olahraga secara terjadwal dan miliki berat badan yang sehat. Berat badan yang berlebihan dan tingginya lemak perut akan memberikan tekanan dan menyebabkan nyeri ulu hati.
- Menghindari stres. Kecemasan bisa mengganggu keseimbangan dari sistem pencernaan dan memperburuk kondisi penyakit seperti sindrom iritasi usus.
- Jangan mengonsumsi minuman keras secara berlebihan. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa meningkatkan produksi asam di dalam lambung dan menimbulkan nyeri ulu hati. Kebiasaan buruk ini juga akan memperburuk kelainan sistem pencernaan lain.
Beberapa saran sehat yang bisa dilakukan untuk membantu pencernaan:
- Minumlah air mineral secukupnya, minimal 2 liter tiap hari.
- Utamakan makanan berserat untuk mencegah konstipasi.
- Kurangi konsumsi makanan berlemak agar sistem pencernaan menjadi sehat.
- Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.
- Lebih sering mengonsumsi yogurt yang baik untuk perut.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Cara Menyembuhkan Penyakit lainnya biar tambah wawasan :- 1. Mual
- 2. Skoliosis
- 3. Demam Scarlet
- 4. Divertikulitis
- 5. ADHD
- 6. Sindrom Klinefelter
- 7. Pneumothorax
- 8. Diabetes Tipe 1
- 9. Chlamydia
- 10. Panu
- 1. Mual
- 2. Skoliosis
- 3. Demam Scarlet
- 4. Divertikulitis
- 5. ADHD
- 6. Sindrom Klinefelter
- 7. Pneumothorax
- 8. Diabetes Tipe 1
- 9. Chlamydia
- 10. Panu