Fungsi dan Kegunaan Obat Kalsium Asetat
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Kalsium Asetat :
Kalsium asetat adalah obat yang dapat digunakan untuk mengurangi kelebihan fosfat (hiperfosfatemia) pada penderita gagal ginjal stadium akhir atau penderita ginjal yang sudah menjalani cuci darah atau dialisis. Pengurangan kadar fosfat ini wajib untuk dilakukan, karena jika tidak, bisa mengarah pada hiperparatiroidisme. Penderita hiperparatiroidisme berisiko mengalami penumpukan kalsium di dalam jaringan tubuh dan ketidaknormalan pembentukan tulang.
Kalsium asetat bekerja dengan cara mengikat fosfat yang berasal dari makan yang dicerna di dalam usus sebelum diserap oleh tubuh, kemudian diekskresikan atau dikeluarkan bersama dengan tinja.
Tentang Kalsium Asetat
Jenis obat | Agen pengikat fosfat |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengurangi tingginya kadar fosfat pada penderita gagal ginjal stadium akhir |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, dan cairan yang diminum |
Peringatan:
- Penggunaan kalsium asetat pada wanita yang sedang hamil dan menyusui harus disesuaikan dengan anjuran dokter.
- Tanyakan dosis kalsium asetat untuk anak-anak kepada dokter.
- Harap berhati-hati jika Anda menderita hiperkalsemia atau tingginya kadar kalsium di dalam darah dan hiperkalsiuria atau tingginya kadar kalsium di dalam urine.
- Konsultasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat apa pun. Jangan menggunakan kalsium asetat bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter, karena hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang membahayakan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Kalsium Asetat
Untuk pasien anak-anak, sesuaikan dosis kalsium asetat dengan anjuran dokter. Sedangkan untuk pasien dewasa, dosis awal yang dikonsumsi adalah 1000 mg kalsium asetat (setara 986,36 mg kalsium asetat anhidrat) sebanyak tiga kali sehari pada tiap jam makan (dikonsumsi ketika makan).
Apabila dosis awal tersebut belum mampu menurunkan kadar fosfat yang disarankan, maka dokter biasanya akan menaikkan dosis hingga 2000 mg sebanyak tiga kali sehari. Dosis maksimal kalsium asetat per hari adalah 12000 mg. Jika sampai melebihi angka tersebut, maka bisa berbahaya.
Menggunakan Kalsium Asetat Dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan kalsium asetat sebelum mulai mengonsumsinya. Kalsium asetat harus dikonsumsi berbarengan dengan makan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi kalsium asetat pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalkan efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi kalisum asetat, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis kalsium asetat pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Selama menjalani pengobatan dengan kalsium asetat, rutinlah menemui dokter apabila dijadwalkan. Hal ini penting agar perkembangan kondisi Anda dapat terus dipantau. Jangan menghentikan pengobatan apabila belum ada perintah dari dokter.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Kalsium Asetat
Sama seperti obat-obat lain, kalsium asetat juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini ini adalah:
- Mulut kering
- Rasa logam di mulut
- Hilang nafsu makan
- Mudah haus
- Menjadi sering buang air kecil
- Konstipasi
- Nyeri perut
- Sakit kepala
- Penurunan berat badan
- Mual
- Muntah
- Badan terasa lelah
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Aminofilin
- 2. Gliserol Topikal
- 3. Eperisone
- 4. Fluconazole
- 5. Squalene
- 6. Vitamin B1
- 7. Nifedipine
- 8. Terbutaline
- 9. Itraconazole
- 10. Estazolam
- 1. Aminofilin
- 2. Gliserol Topikal
- 3. Eperisone
- 4. Fluconazole
- 5. Squalene
- 6. Vitamin B1
- 7. Nifedipine
- 8. Terbutaline
- 9. Itraconazole
- 10. Estazolam