Fungsi dan Kegunaan Obat Memantine
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Memantine :
Memantine adalah obat untuk memperlambat perkembangan gejala demensia dan kerusakan sel otak akibat penyakit Alzheimer dengan cara mengurangi jumlah zat kimia yang ada di dalam otak yang disebut glutamat, tapi obat ini tidak bisa untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer secara total.
Obat ini hanya diberikan bagi penderita penyakit Alzheimer yang sudah parah dan penderita penyakit Alzheimer tahap menengah yang tidak bisa mengonsumsi obat yang dianjurkan untuk menangani penyakit Alzheimer dan harus di bawah pengawasan perawat atau petugas medis.
Tentang Memantine
Jenis obat | Obat anti-demensia (antagonis reseptor glutamat) |
Golongan | Resep |
Manfaat | Memperlambat perkembangan gejala penyakit Alzheimer |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk | Obat cair yang diminum dan tablet |
Penggunaan memantine memerlukan resep dokter. Pastikan untuk mengikuti resep dan petunjuk yang disarankan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Peringatan
- Bagi wanita hamil atau yang sedang berusaha memiliki anak, sebaiknya tidakĀ mengonsumsi obat ini.
- Wanita yang sedang menyusui dilarang mengonsumsi obat ini.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati dan ginjal.
- Harap waspada bagi yang pernah mengalami kejang atau konvulsi.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Memantine
Dosis memantine yang dianjurkan adalah 20 mg satu kali sehari, namun dosis awal biasanya hanya 5 mg satu kali sehari dan ditingkatkan secara perlahan tiap pekan untuk mengurangi risiko terkena efek samping. Berikut ini adalah rincian dosis memantine yang dianjurkan:
Pekan ke-1 | 5 mg sehari |
Pekan ke-2 | 10 mg sehari |
Pekan ke-3 | 15 mg sehari |
Pekan ke-4 dan seterusnya | 20 mg sehari |
Mengonsumsi Memantine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan memantine sebelum mulai menggunakannya.
Memantine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsi memantine pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya dan agar Anda tidak lupa.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi memantine, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis memantine pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Gunakan pipet yang terdapat dalam kemasan untuk mengukur dosis memantine. Namun sebelum digunakan, pipet harus dibersihkan dengan cara menekan bagian atas pipet sebanyak lima kali untuk memasukkan cairan, lalu buang cairan tersebut. Selanjutnya jika Anda ingin menggunakan pipet, tekan penuh bagian atas pipet untuk mendapatkan dosis sebanyak 5 mg. Gunakan segelas air atau sendok untuk diisi dosis ukuran yang tepat. Tanyakan kepada apoteker jika Anda masih belum mengerti cara menggunakan pipet dan mendapatkan dosis yang tepat.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin mengubah pola makan secara drastis, karena mungkin dokter akan menyesuaikan kembali dosis memantine yang harus dikonsumsi.
Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur selama mengonsumsi memantine agar dokter dapat memonitor perkembangan Anda.
Lanjutkan untuk mengonsumsi memantine setiap hari karena efeknya mungkin baru akan dapat dirasakan setelah beberapa pekan.
Pilih alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai dengan Anda karena selama mengonsumsi memantine, Anda sebaiknya tidak hamil. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan mengemudikan atau menggunakan peralatan mesin karena memantine dapat memengaruhi respons tubuh.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Memantine
Penggunaan memantine berpotensi menyebabkan efek samping, tapi seiring penyesuaian tubuh dengan obat, efek samping umumnya akan mereda. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang umum terjadi:
- Merasa mengantuk atau pusing
- Tekanan darah tinggi
- Konstipasi
- Sakit kepala
- Kehilangan keseimbangan
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Gliserol
- 2. Pseudoephedrine
- 3. Doxycycline
- 4. Estrogen
- 5. Asam Ursodeoksikolat
- 6. Norethisterone
- 7. Indomethacin
- 8. Fluoxetine
- 9. Penisilin
- 10. Ofloxacin
- 1. Gliserol
- 2. Pseudoephedrine
- 3. Doxycycline
- 4. Estrogen
- 5. Asam Ursodeoksikolat
- 6. Norethisterone
- 7. Indomethacin
- 8. Fluoxetine
- 9. Penisilin
- 10. Ofloxacin