Fungsi dan Kegunaan Obat Cefuroxime
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Cefuroxime :
Cefuroxime merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, di antaranya:
- Infeksi sinus atau sinusitis
- Infeksi amandel atau tonsilitis
- Infeksi tenggorokan (misalnya faringitis)
- Infeksi saluran pernapasan (misalnya bronkitis)
- Infeksi telinga (misalnya otitis media)
- Infeksi kulit (misalnya penyakit lyme)
- Infeksi kandung kemih (misalnya pyelonephritis dan cystitis)
Cefuroxime merupakan golongan antibiotik sefalosporin. Obat yang bekerja dengan cara membunuh bakteri ini juga bisa diberikan pada pasien yang akan menjalani prosedur operasi guna mencegah kambuhnya infeksi.
Tentang Cefuroxime
Jenis obat | Antibiotik sefalosforin |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mencegah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti sinusitis, tonsilitis, infeksi telinga, tenggorokan, dada, kulit, dan kandung kemih |
Dikonsumsi oleh | Bayi berusia di atas tiga bulan hingga dewasa |
Bentuk obat | Tablet, cairan yang diminum, dan suntik |
Peringatan:
- Wanita yang sedang hamil dan menyusui dapat mengonsumsi cefuroxime hanya atas petunjuk dokter.
- Bayi berusia di bawah tiga bulan tidak diperbolehkan mengonsumsi cefuroxime.
- Harap berhati-hati jika Anda menderita gangguan ginjal.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan cefuroxime jika Anda alergi terhadap antibiotik penisilin.
- Jangan menggunakan cefuroxime bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, misalnya mengganggu kinerja vaksin tifus dan menyebabkan efek samping muntah atau diare jika digunakan bersama pil kontrasepsi berbasis kombinasi hormon.
- Cefuroxime juga dapat berdampak kepada hasil pemeriksaan kadar gula pada urine Anda. Maka dari itu, apabila Anda hendak melakukan pemeriksaan ini (biasanya dijadwalkan sebelum prosedur operasi), beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan cefuroxime.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis selama menggunakan cefuroxime, segera temui dokter.
Dosis Cefuroxime
Berikut ini tabel penggunaan cefuroxime untuk beberapa penyakit berdasarkan berat badan penderita.
Indikasi | Berat Badan | Dosis |
Otitis media akut | 40 kilogram ke atas (≥40 kg) | 500 miligram (mg) sebanyak dua kali sehari. |
Di bawah 40 kilogram (<40 kg) | 15 miligram per kilogram berat badan (mg/kg) sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 250 mg sebanyak dua kali sehari. | |
Sinusitis bakterial akut | ≥40 kg | 250 mg sebanyak dua kali sehari. |
<40 kg | 10 mg/kg sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 125 mg sebanyak dua kali sehari. | |
Tonsilitis akut | ≥40 kg | 250 mg sebanyak dua kali sehari. |
<40 kg | 10 mg/kg sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 125 mg sebanyak dua kali sehari. | |
Faringitis akut | ≥40 kg | 250 mg sebanyak dua kali sehari. |
<40 kg | 10 mg/kg sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 125 mg sebanyak dua kali sehari. | |
Bronkitis (serangan akut pada penyakit kronik) | ≥40 kg | 500 mg sebanyak dua kali sehari. |
Pyelonephritis | ≥40 kg | 250 mg sebanyak dua kali sehari. |
<40 kg | 15 mg/kg sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 250 mg sebanyak dua kali sehari. Biasanya pengobatan berlangsung selama 10 sampai 14 hari. | |
Cystitis | ≥40 kg | 250 mg sebanyak dua kali sehari. |
<40 kg | 15 mg/kg sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 250 mg sebanyak dua kali sehari. | |
Penyakit lyme | ≥40 kg | 500 mg sebanyak dua kali sehari. Biasanya pengobatan berlangsung selama 10 sampai 21 hari. |
<40 kg | 15 mg/kg sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 125 mg sebanyak dua kali sehari. Biasanya pengobatan berlangsung selama 10 sampai 21 hari. | |
Infeksi jaringan lunak kulit | ≥40 kg | 250 mg sebanyak dua kali sehari. |
<40 kg | 15 mg/kg sebanyak dua kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan dokter hingga 250 mg sebanyak dua kali sehari. |
Mengonsumsi Cefuroxime dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan cefuroxime sebelum mulai mengonsumsinya.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi cefuroxime pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi cefuroxime, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis cefuroxime pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa seizin dari dokter agar infeksi tidak kambuh.
Saat menjalani pengobatan dengan cefuroxime, jangan lupa untuk tetap menemui dokter apabila dijadwalkan agar dokter dapat memonitor perkembangan kondisi Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Cefuroxime
Penggunaan cefuroxime berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi antibiotik ini adalah:
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual
- Diare
- Perubahan pada hasil pemeriksaan darah
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Itraconazole
- 2. Vitamin D
- 3. Amikacin
- 4. Glimepiride
- 5. Kotrimoksazol
- 6. Epinephrine
- 7. Pseudoephedrine
- 8. Asam Valproat
- 9. Valsartan
- 10. Insulin Suntik
- 1. Itraconazole
- 2. Vitamin D
- 3. Amikacin
- 4. Glimepiride
- 5. Kotrimoksazol
- 6. Epinephrine
- 7. Pseudoephedrine
- 8. Asam Valproat
- 9. Valsartan
- 10. Insulin Suntik