Fungsi dan Kegunaan Obat Salbutamol
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Salbutamol :
Salbutamol adalah obat yang dapat melebarkan saluran udara pada paru-paru. Jenis obat ini disebut bronkodilator dan bekerja dengan melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang menyempit sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru.
Obat ini termasuk golongan inhaler jenis pereda dengan kemasan yang umumnya berwarna biru. Inhaler jenis pereda digunakan untuk meringankan gejala-gejala asma dengan cepat saat serangan berlangsung dan juga bisa mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Keefektifan salbutamol akan langsung terasa dalam beberapa menit setelah dihirup dan dapat bertahan selama sekitar empat jam.
Harap diingat bahwa obat hirup ini hanya efektif untuk meredakan sesak napas dan bukan untuk mencegahnya.
Tentang Salbutamol
Jenis obat | Bronkodilator (beta2-agonist dengan reaksi cepat) |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Meringankan gejala-gejala asma dan PPOK |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk | Obat hirup (inhaler) |
Salbutamol tersedia dalam berbagai merek dan penggunaannya harus dengan resep dokter.
Peringatan:
- Wanita yang sedang hamil dan menyusui hanya boleh menggunakan salbutamol jika benar-benar dibutuhkan dan dianjurkan oleh dokter.
- Segera temui dokter jika gejala-gejala tidak berkurang setelah menghirup salbutamol sesuai dengan petunjuk dokter.
- Harap berhati-hati jika menderita hipertiroidisme, gangguan kardiovaskular, hipertensi, diabetes, hipokalemia (kadar potasium yang rendah dalam darah), gangguan pencernaan, aritmia (detak jantung tidak beraturan), atau memiliki kadar oksigen rendah dalam darah.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Salbutamol:
Penentuan dosis salbutamol tergantung pada tingkat keparahan gejala dan kondisi kesehatan pasien. Dosis salbutamol dalam satu kali hirup biasanya adalah 100 mikrogram dan penggunaan maksimalnya adalah delapan kali hirup per hari. Berikut ini adalah takaran umum penggunaan salbutamol yang diresepkan oleh dokter saat terjadi serangan.
Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun | 1-2 kali hirup |
Anak-anak di bawah 12 tahun | 1 kali hirup |
Mengonsumsi Salbutamol dengan Benar
Gunakanlah salbutamol sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan.
Pada tahap awal penggunaan, dokter akan menganjurkan dosis efektif yang terendah. Lalu dosis akan direvisi dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi Anda. Karena itu, Anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau keefektifan dosis salbutamol yang dibutuhkan.
Sebelum memakai salbutamol,pastikan Anda mengetahui cara menggunakan inhaler yang benar. Jangan lupa untuk senantiasa membawa inhaler Anda saat bepergian.
Jika Anda menggunakan lebih dari satu jenis inhaler, gunakanlah inhaler salbutamol terlebih dulu. Tunggu beberapa menit sebelum menggunakan inhaler lain. Salbutamol akan membuka saluran pernapasan sehingga meningkatkan keefektifan obat dari inhaler lain.
Bagi Anda yang kesulitan menyesuaikan napas saat menggunakan inhaler, dokter umumnya akan menganjurkan alat yang disebut spacer. Spacer dapat meningkatkan jumlah obat-obatan yang mencapai paru-paru, sekaligus mengurangi efek sampingnya.
Untuk memaksimalisasi manfaat salbutamol, Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok. Rokok dapat memicu iritasi pada paru-paru dan memperburuk kondisi asma serta gangguan pernapasan Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Salbutamol
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping. Begitu juga dengan salbutamol. Beberapa efek samping yang umum terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
- Sakit kepala.
- Kram otot.
- Detak jantung yang cepat.
- Iritasi atau rasa kering pada mulut dan tenggorokan.
Segera hentikan penggunaan obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang meliputi penurunan tekanan darah, pingsan, serta gejala sesak napas yang bertambah parah.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Pyrazinamide
- 2. Hydroquinone
- 3. Manitol
- 4. Lincomycin
- 5. Calcitriol
- 6. Insulin Suntik
- 7. Lanolin
- 8. Dexketoprofen
- 9. Strontium
- 10. Sukralfat
- 1. Pyrazinamide
- 2. Hydroquinone
- 3. Manitol
- 4. Lincomycin
- 5. Calcitriol
- 6. Insulin Suntik
- 7. Lanolin
- 8. Dexketoprofen
- 9. Strontium
- 10. Sukralfat