Fungsi dan Kegunaan Obat Erdosteine
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Erdosteine :
Erdosteine merupakan obat yang dapat digunakan untuk meredakan episode akut pada penyakit bronkitis. Penderita penyakit bronkitis akan mengalami penumpukan dahak kental yang terjadi di dalam dada. Obat yang masuk ke dalam golongan ekspektoran ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak tersebut agar lebih mudah dikeluarkan dari tubuh saat batuk.
Erdosteine hanya boleh dikonsumsi oleh orang-orang yang berusia 18 ke atas. Obat ini merupakan obat resep yang hadir dalam bentuk kapsul.
Tentang Erdosteine
Jenis obat | Obat ekspektoran |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Membantu mengeluarkan dahak kental pada pasien bronkitis |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan:
- Erdosteine tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh wanita yang sedang hamil atau menyusui.
- Erdosteine hanya boleh digunakan untuk orang-orang yang telah berusia 18 tahun ke atas.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati, ginjal, dan penderita tukak lambung.
- Jangan menggunakan erdosteine bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan interaksi obat yang membahayakan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Erdosteine
Dosis erdosteine yang umumnya digunakan adalah 300 mg sebanyak dua kali dalam sehari untuk jangka waktu maksimum 10 hari.
Mengonsumsi Erdosteine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan erdosteine sebelum mulai mengonsumsinya.
Telanlah kapsul erdosteine dengan air dan jangan mengunyahnya. Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi erdosteine pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi erdosteine, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis erdosteine pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Gejala sesak napas pada penyakit bronkitis dapat memburuk jika Anda juga mengidap obesitas. Karena itu mintalah petunjuk pada dokter guna mengurangi berat badan, misalnya berapa banyak olahraga yang sebaiknya dilakukan per minggu dan cara mengubah pola makan agar lebih sehat.
Olahraga secara rutin dapat membantu proses penyembuhan masalah pernapasan. Bagi Anda yang tidak biasa berolahraga, Anda bisa memulainya dengan berjalan santai setiap hari. Jika telah terbiasa, cobalah meningkatkan intensitas olahraga sesuai kemampuan Anda.
Jangan lupa untuk tetap rutin menemui dokter selama menjalani pengobatan dengan erdosteine agar mereka dapat mengetahui perkembangan kondisi Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Erdosteine
Sama seperti obat-obat lain, erdosteine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang biasa terjadi setelah mengonsumsi ekspektoran ini adalah:
- Sensasi terbakar pada dada atau perut.
- Perubahan rasa di mulut.
- Gejala flu dan sakit kepala.
- Nyeri atau sakit perut.
- Mual.
- Diare.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Oksitosin
- 2. Ampicillin
- 3. Ceftriaxone
- 4. Alpha-Lipoic Acid
- 5. Gentamicin
- 6. Asam Mefenamat
- 7. Terbinafine
- 8. Risperidone
- 9. Fenofibrate
- 10. Timolol
- 1. Oksitosin
- 2. Ampicillin
- 3. Ceftriaxone
- 4. Alpha-Lipoic Acid
- 5. Gentamicin
- 6. Asam Mefenamat
- 7. Terbinafine
- 8. Risperidone
- 9. Fenofibrate
- 10. Timolol