Fungsi dan Kegunaan Obat Lidocaine
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Lidocaine :
Lidocaine adalah obat anastesi lokal yang menyebabkan hilangnya sensasi rasa sakit pada tubuh. Meski begitu, efek obat ini tidak sampai menyebabkan Anda hilang kesadaran. Anastesi lokal mencegah tubuh mengirim sinyal ke otak dengan cara menghambat kerja saraf pada bagian yang diaplikasikan obat.
Lidocaine juga digunakan untuk meredakan rasa sakit dan rasa gatal yang diakibatkan oleh sengatan matahari, gigitan atau sengatan serangga, luka kecil, dan luka goresan. Obat ini juga bisa digunakan pada daerah dubur atau anal untuk mengatasi rasa tidak nyaman dan gatal-gatal yang disebabkan oleh hemoroid atau wasir dan gangguan lain.
Tentang Lidocaine
Jenis obat | Obat anastesi lokal |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Pencegahan rasa nyeri |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun |
Bentuk obat | Obat oles |
Peringatan:
- Bagi wanita hamil dan sedang menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
- Obat ini tidak boleh digunakan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun.
- Segera temui dokter jika setelah memakai obat ini, muncul gejala ruam, perih, menyengat, pembengkakan, atau iritasi.
- Saat memakai obat ini, upayakan untuk menghindari melakukan sauna, berjemur, memakai selimut secara berlebihan, dan melakukan prosedur penggelapan kulit. Hal ini disebabkan oleh adanya suhu panas yang dapat menjadikan lidocaine lebih cepat terserap oleh tubuh.
- Jangan gunakan kosmetik atau produk perawatan kulit lainnya pada bagian yang sedang diobati.
- Harap berhati-hati dalam menggunakan obat ini bagi penderita diabetes, gangguan mata, infeksi seperti TB, cacar air, herpes, infeksi jamur, penyakit hati, gangguan pencernaan, hipertensi, dan porfiria.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Lidocaine
Lidocaine diberikan sesuai kebutuhan dengan cara dioles pada permukaan kulit yang perlu anastesi. Perhatikan dosis maksimal merek lidocaine yang Anda gunakan agar tidak lebih dari yang telah ditentukan.
Menggunakan dengan Benar Lidocaine
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam menggunakan lidocaine. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Bersihkan tangan Anda dan area yang akan diobati dengan sabun sebelum mengoleskan obat ini. Oleskan tipis saja pada bagian yang terpengaruh. Jangan gunakan obat ini pada luka terbuka, luka bakar, atau kulit yang mengalami inflamasi kecuali dianjurkan oleh dokter. Selalu cuci bersih tangan Anda setelah mengoleskan obat ini.
Hindarkan obat ini dari bagian mata. Jika mengenai mata, segera basuh dengan air setidaknya selama 15 menit karena obat ini bisa menyebabkan iritasi mata yang cukup parah. Jangan menggunakan obat ini lebih sering atau lebih lama dari anjuran dokter. Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau bertambah parah setelah 1-2 minggu.
Bagi pasien yang lupa menggunakan lidocaine, disarankan untuk segera memakainya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis lidocaine pada jadwal berikutnya untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Lidocaine
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang dapat terjadi adalah:
- Ruam.
- Gatal-gatal.
- Kulit kering.
- Kulit memerah.
- Demam.
- Mati rasa atau kebas di area yang diobati.
Segera temui dokter jika Anda mengalami sakit atau gangguan pada otot. Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan, mengganggu aktivitas, atau Anda mengalami reaksi alergi, temui dokter atau datangi rumah sakit terdekat.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Bromocriptine
- 2. Aluminium Hidroksida
- 3. Dopamine
- 4. Asam Borat
- 5. Gliserol Topikal
- 6. Tretinoin
- 7. Arginine
- 8. Calcitriol
- 9. Chloramphenicol
- 10. Kalsium
- 1. Bromocriptine
- 2. Aluminium Hidroksida
- 3. Dopamine
- 4. Asam Borat
- 5. Gliserol Topikal
- 6. Tretinoin
- 7. Arginine
- 8. Calcitriol
- 9. Chloramphenicol
- 10. Kalsium