Fungsi dan Kegunaan Obat Dopamine
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Dopamine :
Dopamine adalah neurotransmiter penting yang terdapat pada otak manusia, yang berfungsi sebagai pengantar pesan atau rangsangan antar saraf, dan sebagai hormon. Umumnya, molekul kecil ini dilepas saat sebuah saraf terangsang untuk menstimulasi saraf lainnya yang letaknya berdekatan.
Pada otak, dopamine terlibat dalam proses berpikir, belajar, pergerakan, motivasi, kepuasan, dan lainnya. Beberapa jenis narkotika bisa memengaruhi saraf-saraf pelepas dopamine di otak, sehingga produksinya menjadi tinggi.
Selain digunakan untuk obat gangguan jantung, dopamine juga bisa untuk menangani:
- Gangguan aliran darah ke pembuluh-pembuluh darah kapilar (perfusi buruk).
- Kondisi syok atau penurunan kesadaran akibat infeksi bakteri yang berat (septikemia endotoksik).
- Gagal ginjal.
- Hipotensi akut.
Tentang Dopamine
Jenis obat | Obat jantung |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Gagal jantung, gagal ginjal, output jantung rendah, perfusi buruk, septikemia endotoksik, hipotensi akut. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa & anak |
Bentuk | Suntik. |
Peringatan Dopamine
- Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter harus benar-benar mempertimbangkan manfaat bagi ibu dan bahaya bagi janin.
- Harap berhati-hati bagi yang sedang menderita kekurangan volume darah yang belum terkoreksi (hipovolemia), detak jantung saat istirahat lebih dari normal (takiaritmia) dan kontraksi otot ruang jantung ventrikel tidak beraturan (fibrilasi ventrikel) belum terkoreksi, feokromositoma (tumor kelenjar adrenal), hipertiroid (fungsi berlebihan dari kelenjar tiroid), serangan jantung (infark miokard akut), hipertensi, pengerasan dinding pembuluh darah (aterosklerosis), kelainan pembuluh darah oklusif (penyumbatan pembuluh darah), dan penyakit Raynaud (penyempitan pembuluh darah di area jari kaki dan tangan tanpa penyebab yang jelas).
- Konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumi obat siklopropan dan anestesi hidrokarbon halogen.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Dopamine
Dosis dopamine untuk tiap pasien berbeda-beda. Dosis biasanya ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan respons tubuh tiap pasien. Selain tingkat keparahan penyakit dan respon tubuh, dosis dopamine juga ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan pasien.
Menggunakan Dopamine Dengan Benar
Pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan sesuai dengan anjuran dokter, agar efektivitas dopamine dapat selalu dipantau. Dokter akan menentukan kapan waktu yang tepat untuk menyuntikkan dosis dopamine yang sesuai.
Dopamine adalah salah satu jenis obat keras di mana prosedur penyuntikan ditentukan dan dilakukan oleh dokter secara langsung.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Dopamine
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping dopamine yang umumnya terjadi adalah:
- Aritmia (detak jantung tidak beraturan).
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
- Takiaritmia.
- Angina (nyeri dada).
- Palpitasi (debar-debar).
- Dispnea (sesak napas).
- Hipotensi.
- Vasokonstriksi (penyempitan rongga pembuluh darah arteri karena kontraksi otot-otot dinding pembuluh darah).
- Azotemia (peningkatan kadar kreatinin dan ureum di dalam darah).
- Bradikardia (penurunan detak jantung).
- Piloereksi (merinding).
- Gangren (proses pembusukan jaringan tubuh yang membahayakan jiwa).
- Hipertensi.
- Nekrosis (kematian sel tubuh).
- Iskemia perifer (keadaan dimana anggota tubuh bagian tepi kekurangan asupan nutrisi karena menurunnya aliran darah).
- Nyeri perut.
- Flebitis (proses peradangan pada kaki karena adanya penyumbatan pembuluh vena di dalam jaringan otot).
- Ileus paralitik (kelumpuhan gerakan usus).
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Candesartan
- 2. Astaxanthin
- 3. Sertraline
- 4. Erdosteine
- 5. Midazolam
- 6. Simvastatin
- 7. Chloramphenicol
- 8. Vitamin A
- 9. Risperidone
- 10. Itraconazole
- 1. Candesartan
- 2. Astaxanthin
- 3. Sertraline
- 4. Erdosteine
- 5. Midazolam
- 6. Simvastatin
- 7. Chloramphenicol
- 8. Vitamin A
- 9. Risperidone
- 10. Itraconazole