Penjelasan dan Obat Tinnitus
Berikut ini merupakan Definisi serta penjelasan Cara Menyembuhkan Penyakit Tinnitus :
Tinnitus adalah bunyi atau dengungan pada telinga. Kondisi ini bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit tertentu. Contohnya cedera telinga, masalah pada sistem sirkulasi tubuh, atau kehilangan pendengaran yang muncul seiring bertambahnya usia.
Tinnitus merupakan kondisi yang bisa dialami semua orang dari segala usia. Tetapi kondisi ini umumnya dialami oleh lansia yang berusia di atas 65 tahun.
Gejala Tinnitus
Sesuai artinya, tinnitus ditandai dengan munculnya bunyi-bunyi tertentu pada telinga, seperti bunyi berdenging, berdesis, atau bahkan siulan. Bunyi ini bisa terdengar pada salah satu atau kedua telinga penderita.
Sebagian besar bunyi tinnitus juga hanya bisa terdengar oleh penderitanya. Tetapi ada juga tinnitus yang terkadang bisa terdengar oleh dokter yang memeriksa kondisi telinga pasien.
Tinnitus umumnya bukan termasuk kondisi yang serius dan bisa membaik dengan sendirinya. Meski demikian, tidak ada salahnya Anda tetap waspada dan memeriksakan kondisi telinga Anda ke dokter, terutama jika:
- Bunyi tersebut mengganggu ketenangan atau aktivitas Anda sehari-hari, misalnya menjadi sulit tidur atau mengalami depresi.
- Tinnitus muncul setelah Anda mengalami infeksi pada saluran pernapasan atas, contohnya flu, dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu tujuh hari.
- Tinnitus yang Anda alami disertai dengan pusing atau kehilangan pendengaran.
- Tinnitus timbul secara tiba-tiba atau tanpa sebab yang jelas.
Penyebab Tinnitus
Tinnitus dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Penyebabnya juga terkadang sulit diketahui dengan pasti. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab yang umumnya melatarbelakangi tinnitus.
- Kerusakan pada telinga bagian dalam. Ini merupakan penyebab dari sebagian besar tinnitus. Pada kondisi normal, bunyi yang masuk ke telinga akan dikirim ke otak oleh saraf-saraf pendengaran setelah sebelumnya melalui struktur yang mengandung sel-sel sensitif bunyi. Struktur ini disebut sebagai koklea. Tetapi jika terjadi kerusakan pada koklea, proses pengiriman sinyal akan terputus dan otak akan terus mencari sinyal-sinyal dari koklea yang tersisa sehingga menyebabkan bunyi tinnitus.
- Kehilangan pendengaran karena lanjut usia. Kepekaan saraf pendengaran akan berkurang seiring bertambahnya usia sehingga kualitas pendengaran kita akan menurun.
- Pajanan suara atau bunyi yang nyaring, contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone, pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat, atau mendengar bunyi ledakan yang keras.
- Penumpukan kotoran dalam telinga. Ini akan menghalangi pendengaran dan bisa memicu iritasi pada gendang telinga.
- Infeksi pada telinga tengah.
- Pertumbuhan tulang telinga yang abnormal.
- Penyakit Meniere.
- Cedera kepala atau leher.
- Efek samping obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, kina, antidepresan tertentu, serta aspirin.
- Hipertiroidisme.
- Pecahnya gendang telinga.
- Neuroma akustik.
- Gangguan kardiovaskular, misalnya hipertensi atau aterosklerosis.
Proses Diagnosis Tinnitus
Pemeriksaan dan diagnosis tinnitus umumnya dilakukan oleh dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan). Dokter akan meminta Anda untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang Anda dengar, tingkat keparahan tinnitus Anda, menanyakan riwayat kesehatan, serta memeriksa kondisi telinga.
Jika terdapat kecurigaan bahwa Anda mengidap tinnitus, dokter akan menganjurkan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini biasanya meliputi evaluasi pendengaran dan CT scan atau MRI scan. Tes serta pemeriksaan tersebut akan membantu dokter untuk menegakkan diagnosis sekaligus menyelidiki penyebab tinnitus.
Langkah Pengobatan Tinnitus
Tiap penderita tinnitus membutuhkan pengobatan yang berbeda-beda. Penentuannya tergantung pada faktor penyebab di balik tinnitus. Contohnya dokter akan mengganti obat yang Anda gunakan jika tinnitus yang dialami merupakan efek samping dari obat-obatan. Jika penumpukan kotoran telinga terbukti menjadi pemicunya, dokter akan menganjurkan metode pembersihan telinga atau memberikan obat tetes telinga untuk mengatasinya.
Namun jika penyebab tinnitus tidak terdeteksi, penanganan yang dilakukan tentu berbeda. Pengobatan yang diberikan bertujuan untuk menekan bunyi tinnitus semaksimal mungkin sehingga tidak mengganggu aktivitas Anda. Langkah ini biasanya meliputi:
- Penggunaan alat bantu dengar.
- Prosedur operasi.
- Terapi suara, misalnya menggunakan bunyi-bunyi lain (seperti suara radio atau rekaman bunyi hujan) untuk menutupi bunyi tinnitus yang dialami.
- Tinnitus retraining therapy (TRT). Dalam terapi ini, pasien akan dilatih untuk membiasakan diri dengan bunyi tinnitus yang dialami.
Di samping terapi dan langkah medis, ada juga beberapa cara yang bisa Anda terapkan di rumah untuk mengendalikan tinnitus Anda. Misalnya, mendengarkan musik yang menenangkan dan melakukan relaksasi.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Cara Menyembuhkan Penyakit lainnya biar tambah wawasan :- 1. Sindrom Turner
- 2. Botak
- 3. Roseola
- 4. Gangguan Tidur Berjalan
- 5. Hipogonadisme
- 6. Gangguan Bipolar
- 7. Koma
- 8. Miokarditis
- 9. Pingsan
- 10. Penyakit Meniere
- 1. Sindrom Turner
- 2. Botak
- 3. Roseola
- 4. Gangguan Tidur Berjalan
- 5. Hipogonadisme
- 6. Gangguan Bipolar
- 7. Koma
- 8. Miokarditis
- 9. Pingsan
- 10. Penyakit Meniere